Sebar Isu Hoaks soal Program MBG, Warga Sirnasari Minta Maaf Terbuka di Polsek Surade

SUKABUMI – Seorang warga Desa Sirnasari, Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi, harus menyampaikan permintaan maaf secara terbuka setelah unggahan di media sosial pribadinya menimbulkan keresahan publik.

Perempuan bernama Nurhayati Dewi (40) itu sempat menulis status di akun Facebook-nya yang menuding kematian seorang siswi SDN 4 Citanglar, Salsabila (10), disebabkan oleh makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Bacaan Lainnya

Dalam unggahannya, ia menulis, “Tos maem MBG hari Jumat, uih langsung demam muntah,” yang berarti “Sudah makan MBG hari Jumat, pulang langsung demam muntah.”

Baca Juga: Cuaca Sukabumi Selasa: Hujan Ringan, Suhu 19–21°C dengan Kelembapan Tinggi

Wali kelas almarhumah, Emi Sukmawijaya, menjelaskan bahwa Salsabila tidak mengikuti kegiatan sekolah sejak Jumat (3/10/2025) dan tidak menerima paket makanan MBG sama sekali.

Klarifikasi serupa juga disampaikan oleh ayah korban, Mulyadi, yang menyebut bahwa anaknya meninggal dunia karena asma berat, penyakit bawaan yang sudah lama diderita. “Anak saya meninggal karena asma berat, bukan karena makanan apa pun,” tegasnya.

Setelah mengetahui bahwa unggahannya keliru dan menimbulkan kegaduhan, Nurhayati bersama suami dan keluarganya datang ke Polsek Surade pada Senin (6/10) malam.

Baca Juga: Seluruh Dapur Program Makan Bergizi Gratis di Sukabumi Belum Kantongi Sertifikat Laik Higiene Sanitasi

Di hadapan aparat kepolisian dan pihak SPPG Sirnasari Surade, ia menyampaikan permintaan maaf secara langsung dan terbuka.

“Saya, Nurhayati Dewi, dengan tulus meminta maaf atas unggahan saya di media sosial yang menimbulkan keresahan masyarakat. Informasi itu tidak benar,” ujarnya dengan nada penuh penyesalan.

Nurhayati juga meminta maaf kepada Badan Gizi Nasional (BGN) serta Yayasan Gunung Gede Bersahaja, lembaga yang menaungi pelaksanaan program MBG di bawah kepemimpinan Bambang Jatnika Baroy.

Ia mengakui, setelah diklarifikasi, penyebab kematian Salsabila murni karena penyakit asma disertai hipoksia.

Baca Juga: DPRD Sukabumi Soroti Pengurangan Dana Transfer Rp700 Miliar dalam Rapat Raperda APBD 2026

Lebih jauh, Nurhayati menyatakan dukungannya terhadap program makan bergizi gratis yang dinilai sangat bermanfaat bagi masyarakat.

“Saya mendukung program MBG karena manfaatnya nyata. Saya juga berharap masyarakat lebih berhati-hati dalam bermedia sosial agar tidak menyesal seperti saya,” tuturnya sembari menitikkan air mata.

Baca Juga: Macan Tutul Masuk Hotel di Bandung Akan Direhabilitasi di Sukabumi

Sementara itu, Kapolsek Surade Iptu Ade Hendra, S.Pd menegaskan pentingnya kehati-hatian dalam penggunaan media sosial.

“Bijaklah bermedia sosial. Pastikan kebenaran sebelum membagikan informasi, karena ada Undang-Undang ITE yang mengatur dan memberikan sanksi bagi pelanggar,” tegasnya.

Kasus ini menjadi pelajaran penting bagi masyarakat untuk memverifikasi setiap informasi sebelum diunggah ke dunia maya, terutama yang berkaitan dengan isu kesehatan dan program pemerintah. Kepolisian pun diimbau terus mengawasi potensi penyebaran hoaks agar ketenangan publik tetap terjaga.(*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *