SUKABUMI — SMPT NU PUJJA YANPA’UNA, yang berlokasi di Desa Ciparay, Kecamatan Jampangkulon, Kabupaten Sukabumi, sukses menggelar acara Tasyakuran Pelepasan Kelas IX serta Kenaikan Kelas VII dan VIII, Sabtu (21/6/2025).
Tasyakuran yang dihadiri oleh para orang tua siswa, guru, tokoh masyarakat, dan unsur yayasan ini berlangsung meriah, penuh makna, dan kaya akan nuansa budaya serta nilai-nilai keagamaan. Acara semakin spesial karena seluruh rangkaian kegiatan merupakan bagian dari implementasi arahan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang meminta agar sekolah-sekolah lebih menonjolkan kreativitas dan potensi siswa dalam seni, budaya, dan literasi.
Berbagai karya siswa ditampilkan dalam acara tersebut, mulai dari pembacaan puisi, penampilan hadroh, pidato, tilawah Al-Qur’an, hingga kesenian adat yang sarat nilai kearifan lokal.

Ketua Yayasan SMPT NU PUJJA YANPA’UNA, Drs. Asep Supriatna, menyampaikan bahwa pihak sekolah dan yayasan telah menyusun acara ini secara matang dengan mengikuti arahan dari pemerintah provinsi.
“Oh, insya Allah, kami bersama para guru sudah rapat dan sepakat bahwa seluruh kegiatan hari ini harus disesuaikan dengan imbauan Pak Gubernur. Semua rangkaian ditampilkan, bahkan bukan hanya yang biasa dilakukan oleh para kiai, seperti tawasul dan bacaan lainnya. Ini kami lakukan agar kreativitas anak-anak bisa tersalurkan, termasuk kesenian tradisional yang juga kami tampilkan,” ungkap Asep Supriatna.
Baca Juga: Waspada Banjir Rob Sabtu 21 Juni 2025 di Pesisir Jawa Tengah dan Kalimantan
Meski berlangsung meriah, biaya penyelenggaraan acara tetap terjangkau. Asep menjelaskan bahwa iuran hanya dikenakan untuk siswa kelas IX sebesar Rp100.000 per siswa. Hal ini dimungkinkan karena sebagian besar perlengkapan acara merupakan fasilitas milik sekolah, mulai dari panggung hingga tenda.
“Kami sengaja meminimalisir pembiayaan agar tidak memberatkan orang tua. Alhamdulillah, hasilnya luar biasa, antusias dari anak-anak dan orang tua sangat tinggi,” tambahnya.

Lebih lanjut, Asep memaparkan bahwa SMPT NU PUJJA YANPA’UNA memiliki keunggulan dibanding sekolah lainnya. Selain sebagai lembaga pendidikan formal, sekolah ini berbasis pesantren, sehingga para siswa juga dibekali dengan ilmu agama yang kuat.
“Di samping sekolah formal, kami menonjolkan pendidikan berbasis pesantren. Kami bersama para ustaz dan guru berkomitmen mendampingi anak-anak agar memiliki prestasi baik dalam pendidikan formal maupun agama. Buktinya, kemarin kami meraih hampir 15 piala di tingkat Kabupaten Sukabumi dan 16 medali. Termasuk di lomba kitab kuning kami menjadi juara pertama,” jelasnya.
Baca Juga: Jadwal SIM Keliling Polres Sukabumi Hari Ini Sabtu 21 Juni 2025: Layanan di Pos Lantas Cidahu
Asep juga menegaskan bahwa biaya untuk menjadi santri di SMPT NU PUJJA YANPA’UNA sangat terjangkau. Siswa cukup membawa beras satu deka per bulan dan uang Rp35.000 untuk kebutuhan makan serta keperluan sehari-hari.
“Ini pendidikan formal dengan biaya termurah sedunia. Kami selalu bilang kepada orang tua, cukup pindahkan tempat makan anak dari rumah ke pesantren. Siangnya belajar pelajaran umum di sekolah, malamnya belajar ilmu agama,” pungkasnya.
Dengan terselenggaranya acara tasyakuran ini, diharapkan para siswa yang lulus dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya dengan bekal ilmu dan akhlak yang baik, sementara siswa kelas VII dan VIII semakin semangat dalam belajar serta berkarya. (Ndiw)
The post SMPT NU Pujja Yanpa’una Gelar Tasyakuran Pelepasan dan Kenaikan Kelas, Sajikan Karya Siswa Sesuai Arahan KDM first appeared on Sukabumi Ku.