Sukabumi dalam Sorotan: Isu Panas dan Reaksi Dedi Mulyadi Pekan Ini

SUKABUMI – Sepekan terakhir, sejumlah peristiwa penting dan menarik perhatian publik terjadi di Sukabumi. Dari isu politik, hukum, hingga peristiwa sosial, dinamika di kota dan kabupaten ini menunjukkan betapa kompleksnya persoalan yang dihadapi masyarakat dan pemerintah daerah.

Isu paling hangat datang dari konflik antara warga dan pemerintah di Puri Cibeureum Permai 2 yang belum juga usai setelah lima tahun, serta kasus dugaan korupsi di Disporapar Kota Sukabumi yang kini tengah didalami Kejaksaan Negeri. Tak kalah mencuri perhatian, ucapan Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki di hadapan pimpinan DPRD memicu reaksi keras hingga berujung permintaan maaf terbuka.

Selain itu, minggu ini juga diwarnai berbagai peristiwa lain, mulai dari pembacokan di Sukalarang, kenaikan tarif berobat di RSUD R. Syamsudin SH, hingga respons cepat Gubernur Dedi Mulyadi terhadap kondisi jalan rusak di Cikidang.

Di sisi lain, kabar positif datang dari peluncuran program wisata “West Java Traincation” yang melibatkan jalur kereta Bogor–Sukabumi, memberikan harapan baru bagi sektor pariwisata Jawa Barat. Berikut ini rangkuman berita Sukabumi sepekan:

1. Konflik Tembok Pembatas di Puri Cibeureum Permai 2

Konflik tembok pembatas di Perumahan Puri Cibeureum Permai atau PCP 2, RW9, Kelurahan Babakan, Kecamatan Cibeureum, Kota Sukabumi kembali mencuat.

Warga mendesak Pemerintah Kota Sukabumi segera turun tangan untuk memediasi persoalan yang belum terselesaikan sejak lima tahun terakhir.

Berita selengkapnya: Konflik Tembok Pembatas Berlarut Hingga 5 Tahun, Warga Puri Cibeureum Permai 2 Minta Pemkot Turun Tangan

2. Babi Hutan Seruduk Warga di Ciracap Sukabumi

Insiden babi hutan menyeruduk seorang petani di Kampung Batunamprak, Desa Pangumbahan, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, kembali jadi sorotan.

Kejadian yang berlangsung sekitar tiga minggu lalu itu sempat dikaitkan dengan penangkapan lima pemburu liar asal Pajampangan. Namun, warga setempat menilai pemberitaan tersebut tidak sepenuhnya akurat.

Berita selengkapnya: Petani Diseruduk Babi Hutan di Kebun Cabai, Warga Pangumbahan Klarifikasi Isu Pemburu Liar

3. Kejari Kota Sukabumi Dalami Dugaan Korupsi Disporapar

Kejaksaan Negeri atau Kejari Kota Sukabumi menyatakan telah menemukan indikasi kuat adanya dugaan penyimpangan dalam pengelolaan retribusi wisata di Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kota Sukabumi.

Penetapan tersangka dugaan korupsi Disporapar Kota Sukabumi akan dilakukan setelah hasil audit resmi kerugian negara diterima.

Berita selengkapnya:

Penetapan Tersangka Dugaan Korupsi Disporapar Kota Sukabumi, Kejari Tunggu Hasil Audit

15 Saksi Diperiksa, Kejari Bidik Tersangka Dalam Sekandal Kasus Korupsi di Disporapar Kota Sukabumi

4. Pembacokan di Tengah Keramaian Lalu Lintas Sukalarang

Aksi pembacokan di siang bolong gegerkan warga Kampung Baros, Kecamatan Sukalarang, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (11/10/2025).

Seorang pria berinisial S alias Brew (23) menjadi korban pembacokan di Sukalarang Sukabumi yang dilakukan dua orang tak dikenal di pinggir jalan depan Pertamina Gas LPG.

Berita selengkapnya: Kasus Pembacokan di Sukalarang Sukabumi, Polisi Buru Dua Orang Pelaku

5. Jalur Kereta Bogor-Sukabumi Masuk West Java Traincation

Jalur kereta Sukabumi menjadi salah satu jalur andalan dalam program wisata baru bertajuk West Java Traincation, hasil kolaborasi antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Kementerian Perhubungan, dan PT Kereta Api Indonesia (Persero).

Program ini mengajak wisatawan menjelajahi keindahan alam dan budaya Jawa Barat melalui perjalanan kereta api.

Berita selengkapnya: Lewati Jalur Bogor–Sukabumi, Jabar Luncurkan Wisata Kereta West Java Traincation

6. Kata-kata Wali Kota Bikin Murka DPRD

Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki, kembali menjadi sorotan dan didesak minta maaf setelah insiden yang terjadi di Balaikota Sukabumi belum lama ini.

Ayep disebut-sebut melontarkan kata-kata binatang di depan Pimpinan DPRD Kota Sukabumi, diduga gara-gara pembentukan Panitia Kerja atau Panja Wakaf.

Berita selengkapnya:

Ayep Zaki Lontarkan Kata-kata Binatang di Depan Pimpinan DPRD, Gegara Panja Wakaf?

Imbas Ucapan Tak Pantas, Ketua DPRD Desak Wali Kota Sukabumi Sampaikan Permintaan Maaf Publik

Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki Minta Maaf Terbuka, Ajak DPRD Perkuat Komunikasi dan Sinergi

7. Konten Jalan Cikidang Rusak Direspon KDM

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi merespons cepat video viral yang menyoroti kondisi jalan rusak di wilayah Cikidang, Kabupaten Sukabumi.

Video Jalan Cikidang Sukabumi menampilkan warga bernama Nyi Iroh atau yang dikenal sebagai “Dewan Oneng”, yang sebenarnya adalah Anggota DPR RI, Rieke Diah Pitaloka.

Berita selengkapnya: Viral Konten Dewan Oneng Soal Jalan Cikidang Sukabumi Rusak, Pemprov Jabar Turun Tangan

8. Update Kasus TPPO Warga Cisaat di China

Pemulangan Reni Rahmawati, wanita asal Sukabumi di korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dengan modus kawin kontrak di China, masih menunggu proses perceraian selesai.

Saat ini, Reni dalam perlindungan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Guangzhou, China, dan dipastikan dalam kondisi aman serta sehat.

Berita selengkapnya: Pemulangan Wanita Sukabumi Korban TPPO ke China Tunggu Proses Perceraian

9. Sambangi Kejari, Panja Wakaf DPRD Kota Sukabumi Mulai Bergerak

Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Kota Sukabumi, Ade Hermawan, memastikan pihaknya akan melakukan kajian mendalam terhadap aspek hukum program wakaf Pemerintah Kota Sukabumi.

Langkah ini diambil usai pertemuan dengan Panitia Kerja (Panja) Wakaf DPRD Kota Sukabumi, yang tengah menelusuri kejelasan dan legalitas program tersebut.

Berita selengkapnya: Kajari Kota Sukabumi Siap Kaji Aspek Hukum Program Wakaf Usai Bertemu Panja DPR

10. Tarif Berobat di RSUD R Syamsudin SH Naik

Kenaikan tarif pendaftaran poliklinik di RSUD R. Syamsudin, S.H., Kota Sukabumi, menuai keluhan tajam dari warga.

Sejak April 2025, biaya administrasi yang semula Rp40.000 kini melonjak menjadi Rp65.000, berdasarkan penerapan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 2 Tahun 2025 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

Berita selengkapnya: Tarif Berobat di RSUD Syamsudin Naik Warga Kota Sukabumi Menjerit Rakyat Miskin Makin Tercekik

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *