Sukabumi, Perpaduan Pesona: Kota Mochi, Kota Santri, Kota Sejuk

SUKABUMI  – Sukabumi tak lagi hanya dikenal lewat kudapan khasnya, kue mochi. Kota di kaki Gunung Gede dan Pangrango ini kini menegaskan jati dirinya melalui tiga unsur utama yang membentuk karakter uniknya Kota Mochi, Kota Santri, dan Kota Sejuk.

Sebagai Kota Mochi, Sukabumi tetap mempertahankan ciri khas kuliner legendaris yang telah dikenal di seluruh Indonesia. Kue mochi bukan sekadar oleh-oleh, tetapi simbol keramahan, kelembutan, dan kehangatan warganya. Dari industri rumahan hingga toko legendaris, mochi menjadi penggerak ekonomi kreatif lokal yang tak lekang oleh waktu.

Namun, Sukabumi tidak hanya manis seperti mochinya. Kota ini juga dikenal sebagai Kota Santri, tempat di mana nilai-nilai keagamaan tumbuh kuat. Pondok pesantren yang tersebar di berbagai wilayah menjadi pusat pendidikan moral, spiritual, dan sosial bagi generasi muda. Nuansa religius inilah yang menciptakan karakter masyarakat Sukabumi yang ramah, beretika, dan menjunjung tinggi kebersamaan.

Baca Juga : Ramuan Obat Kuat Stamina Pria dengan Akar dan Buah Pinang

Melengkapi dua identitas tersebut, juga layak menyandang predikat Kota Sejuk baik secara harfiah maupun maknawi. Dikelilingi pegunungan dan udara yang bersih, kota ini menjadi tempat ideal untuk menenangkan diri dari hiruk pikuk kota besar. Udara segar, pepohonan rimbun, dan suasana damai membuat siapa pun merasa betah berlama-lama di sini.

Dengan ketiga unsur itu, menunjukkan bahwa dirinya bukan sekadar “kota kecil penghasil mochi,” melainkan kota dengan kepribadian yang utuh: religius, hangat, dan menenangkan. Dari manisnya mochi, kedalaman spiritual, hingga kesejukan alamnya, dan menawarkan harmoni yang sulit ditemukan di tempat lain.(SE)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *