Syukuran Bumi Di Desa Pasir Panjang JADI Momentum Kebersamaan dan Solusi Masalah Petani

Jabarku.id — Syukuran Bumi 2025 di Desa Pasir Panjang, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, bukan hanya sekadar pesta rakyat yang meriah dengan berbagai kesenian dan budaya. Di balik perayaan yang digelar di areal pesawahan Kampung Cisumur sejak Kamis (11/9) hingga Sabtu (13/9/2025) ini, tersimpan makna mendalam tentang perjuangan para petani dan kebersamaan warga.

Kepala Desa Pasir Panjang, Mamat Slamet, menegaskan bahwa tradisi syukuran bumi merupakan bentuk rasa syukur atas hasil panen, sekaligus wadah untuk mempererat hubungan antarwarga. Namun, ia juga menyoroti persoalan krusial yang masih dihadapi petani, terutama minimnya pasokan air di lahan pertanian tadah hujan.

Bacaan Lainnya

“Kalau kemarau panjang, sampai tiga bulan tanpa hujan, sawah kami kering. Bahkan sumur untuk kebutuhan sehari-hari pun ikut mengering. Ini jadi tantangan besar bagi para petani,” ungkapnya.

Baca Juga: Usai Kemenag Berikan Klarifikasi AMKS Desak Aturan Soal Wakaf Harus Memiliki Payung Hukum Yang Jelas

Di sela kegiatan, para petani juga memanfaatkan kesempatan untuk berdiskusi dengan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dan kelompok tani mengenai cara meningkatkan produktivitas. Menurut Mamat Slamet, forum semacam ini sangat penting agar pertanian di Pasir Panjang bisa semakin maju melalui pembinaan dan pendampingan yang berkelanjutan.

“Alhamdulillah hasil pertanian kami mulai meningkat. Ke depan, kami berharap kerja sama antara petani, penyuluh, dan pemerintah terus terjalin erat,” tambahnya.

Syukuran bumi pun menjadi ajang memperkuat rasa persaudaraan di antara seluruh lapisan masyarakat. Dengan mayoritas penduduk berprofesi sebagai petani, kegiatan ini diyakini mampu memperkuat semangat gotong royong dan menjaga kekompakan warga desa.

Baca Juga: Kepala Puskesmas Ciracap Hadiri Syukuran Bumi 2025 Di Desa Pasirpanjang, Sekaligus Buka Layanan Kesehatan Gratis

Acara ini juga mendapat dukungan luas dari berbagai pihak, mulai dari forkopimcam Ciracap, anggota legislatif, tokoh masyarakat, hingga organisasi kepemudaan. Camat Ciracap, Drs. Iwan Muchdiawan, menilai Syukuran Bumi 2025 tidak hanya melestarikan budaya, tetapi juga menjadi media komunikasi yang bermanfaat untuk menyuarakan aspirasi petani.

“Tradisi ini bukan sekadar hiburan, tapi juga sarat makna kebersamaan. Kita perlu mendukungnya agar terus berlanjut,” ujarnya.

Syukuran Bumi Desa Pasir Panjang tahun ini pun meninggalkan kesan bahwa budaya, kebersamaan, dan perjuangan petani tak bisa dipisahkan. Di tengah keterbatasan, masyarakat tetap menjunjung tinggi rasa syukur dan optimisme untuk masa depan pertanian yang lebih baik.

The post Syukuran Bumi Di Desa Pasir Panjang JADI Momentum Kebersamaan dan Solusi Masalah Petani first appeared on Sukabumi Ku.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *