SUKABUMI – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sukabumi mengakui keterbatasan armada menjadi kendala utama dalam optimalisasi layanan pengangkutan sampah. Dari 47 kecamatan dan 381 desa, layanan saat ini baru menjangkau 36 kecamatan dan 154 desa akibat minimnya jumlah kendaraan operasional.
Staf Pelaksana Pengawasan Angkutan Persampahan DLH Kabupaten Sukabumi, Usep Kusnadi, mengungkapkan fakta terkini kondisi armada.
“Kami hanya mengandalkan 52 unit untuk operasional saat ini dan ada 6 unit yang rusak, sedangkan kita ingin memaksimalkan operasional yang mencapai 255 unit,” ujarnya pada Rabu (26/11/2025).
Kondisi diperparah dengan usia armada yang sudah tua. Rata-rata kendaraan berusia 12 tahun dengan kondisi teknis yang sering menjadi kendala di lapangan. Usep juga menanggapi insiden truk sampah yang terguling beberapa waktu lalu, yang menurutnya disebabkan kendaraan oleng setelah terperosok lubang saat berbelok, bukan karena kelebihan muatan.
Upaya penambahan armada terus dilakukan melalui pengajuan pengadaan baru setiap tahun.
“Pengadaan armada tiap tahun selalu diajukan namun belum terealisasi terus, paling biaya pemeliharaan yang ACC,” jelas Usep tentang kendala anggaran yang dihadapi.
Di sisi SDM, bidang persampahan saat ini banyak diisi pegawai baru pasca musibah yang menimpa pimpinan sebelumnya. Usep berharap momentum ini dapat menjadi awal perbaikan manajemen dan pola pelayanan.
Dengan kondisi existing yang terbatas, kolaborasi antara pemerintah daerah dan masyarakat dinilai penting untuk mencari solusi jangka panjang permasalahan sampah di Kabupaten Sukabumi.



















