SUKABUMI — Upaya Pemerintah Kota Sukabumi menuju kota bebas buang air sembarangan (Open Defecation Free/ODF) kembali diuji. Tim Verifikasi Lapangan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Provinsi Jawa Barat melakukan penilaian terhadap 14 kelurahan di Kota Sukabumi, Selasa (4/11/2025).
Kedatangan tim yang dipimpin Agus Sukandar itu disambut oleh Wakil Wali Kota Sukabumi Bobby Maulana, bersama Kepala Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Ida Halimah, di Balai Kota Sukabumi.
Bobby menegaskan bahwa pemerintah daerah berkomitmen penuh memastikan seluruh warga memiliki akses sanitasi yang layak. Namun, ia tidak menutup mata terhadap fakta bahwa masih ada ribuan keluarga yang belum memiliki fasilitas sanitasi tertutup.
“Data per September menunjukkan, sebanyak 23.341 kepala keluarga sudah memiliki akses sanitasi tertutup, sementara 7.158 kepala keluarga belum. Untuk akses sanitasi komunal baru mencapai 0,88 persen,” ungkap Bobby.
Ia berharap kehadiran tim verifikasi dari Pemprov Jawa Barat dapat memberikan evaluasi objektif serta rekomendasi teknis untuk mempercepat pencapaian ODF di seluruh wilayah Kota Sukabumi.
Sementara itu, Ketua Tim STBM Provinsi Jawa Barat Agus Sukandar mengapresiasi komitmen Pemkot Sukabumi dalam memperbaiki kualitas kesehatan masyarakat, terutama di bidang sanitasi dan lingkungan. Menurutnya, capaian ODF bukan hanya persoalan infrastruktur, tetapi juga perubahan perilaku masyarakat agar hidup lebih sehat.
“Kunci keberhasilan STBM bukan sekadar membangun jamban, tapi bagaimana masyarakat memiliki kesadaran untuk menjaga lingkungan sehat secara berkelanjutan,” ujar Agus.
Program STBM sendiri merupakan strategi nasional yang menekankan lima pilar perubahan perilaku hidup bersih dan sehat, salah satunya berhenti buang air besar sembarangan. Jika seluruh kelurahan di Sukabumi lolos verifikasi, maka kota ini berpeluang besar menyandang status ODF penuh pada akhir tahun 2025.




















