Warga Cemas, Jembatan Bailey Cisantri Sukabumi Kian Rawan Kecelakaan

SUKABUMI – Hujan deras yang mengguyur wilayah selatan Kabupaten Sukabumi pada Sabtu (18/10/2025) sore menyebabkan kecelakaan beruntun di Jembatan Bailey Cisantri, Desa Sangrawayang, Kecamatan Simpenan. Sejumlah pengendara sepeda motor dilaporkan tergelincir akibat permukaan jembatan darurat dari pelat besi yang licin.

Video detik-detik kecelakaan tersebut viral di media sosial, memperlihatkan pengendara jatuh saat melintas di tengah hujan. Warga menyebut, insiden seperti ini bukan kali pertama terjadi karena jembatan tersebut memang rawan kecelakaan saat basah.

Menurut keterangan warga Desa Loji, Irwan, kejadian berlangsung sekitar pukul 17.00 WIB ketika banyak rombongan wisatawan melintas pulang dari kawasan Geopark Ciletuh menuju Palabuhanratu.

Baca Juga: Ada Plester Luka Dalam Menu MBG di Cisaat, Ketua SPPG Minta Maaf

“Seorang pengendara terpeleset di atas jembatan, kepalanya terbentur tiang hingga luka di pelipis kanan. Penumpang perempuannya juga luka-luka karena terpental,” ujar Irwan, Senin (20/10/2025).

Ia menuturkan, setelah insiden pertama, beberapa motor di belakang korban juga ikut tergelincir karena kondisi jembatan sangat licin. Letak jembatan yang berada di ujung turunan dari arah Palabuhanratu turut memperbesar risiko kecelakaan.

Irwan menambahkan, masyarakat berharap pemerintah segera melakukan perbaikan. “Kalau hujan, jangankan pelat besi, jalan beton pun bisa licin. Apalagi ini jembatan besi. Jadi kalau tidak hati-hati, pasti tergelincir,” katanya.

Baca Juga: Lisa Mariana Resmi Jadi Tersangka Kasus Pencemaran Nama Baik Ridwan Kamil

Ia juga berharap ada evaluasi dan perbaikan permanen, minimal dengan pelapisan aspal atau bahan antiselip serta penambahan pengaman di pinggiran jembatan.

Sebagai informasi, Jembatan Bailey Cisantri merupakan jembatan darurat di ruas Jalan Provinsi Palabuhanratu–Ciemas. Jembatan ini dibangun setelah jembatan permanen sebelumnya ambruk akibat banjir besar pada akhir tahun 2024. Hingga kini, warga masih menunggu solusi permanen agar kecelakaan serupa tidak kembali terjadi.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *