TASIKMALAYA — Sepak bola Indonesia memasuki babak baru. Kompetisi kasta tertinggi nasional yang selama ini dikenal sebagai BRI Liga 1, kini resmi bertransformasi menjadi BRI Super League untuk musim 2025/2026. Transformasi ini tak hanya sekadar pergantian nama, melainkan sebuah perubahan menyeluruh yang menyentuh sistem kompetisi, nilai hadiah, hingga aspek penyiaran.
Dalam konferensi pers yang digelar di SCTV Tower, Senayan, (3/8/2025), Direktur Utama I.League, Ferry Paulus, menjelaskan bahwa perubahan ini merupakan bagian dari strategi besar untuk meningkatkan kualitas liga, profesionalisme klub, dan daya saing sepak bola Indonesia di kancah regional maupun internasional.
“Hadiah musim depan naik 40 persen. Fixed contribution naik 70 persen, variabelnya bahkan naik 100 persen,” ujar Ferry, dikutip dari bola.net.
Hadiah Lebih Besar, Sistem Merit Jadi Acuan
Ferry memaparkan bahwa perhitungan hadiah musim ini tidak hanya mengacu pada posisi akhir di klasemen liga. Sistem penilaian yang digunakan mengadopsi prinsip merit-based, yang berarti bahwa setiap klub peserta akan dinilai berdasarkan sejumlah indikator kinerja.
Empat komponen utama dalam sistem merit ini mencakup:
-
Peringkat akhir klasemen,
-
Rating siaran televisi,
-
Pemenuhan lisensi klub dan standar profesional, serta
-
Kepatuhan terhadap regulasi kompetisi.
Dengan sistem ini, klub yang tidak hanya berprestasi di lapangan tetapi juga menjalankan tata kelola yang baik akan mendapat insentif lebih besar.
Sebagai gambaran, musim lalu sang juara liga mengantongi hadiah sebesar Rp7,5 miliar, meningkat dari Rp5 miliar di musim sebelumnya. Dengan sistem dan skema hadiah baru, angka tersebut bisa jauh lebih tinggi apabila klub memenuhi seluruh indikator merit.
BACA JUGA : BRI Super League 2025/2026 Resmi Bergulir, Berikut Jadwal Lengkap Pekan Pertama-Keempat
Mendorong Profesionalisme dan Tata Kelola Klub
Transformasi menjadi BRI Super League juga membawa misi jangka panjang: membangun industri sepak bola nasional yang lebih sehat dan kompetitif. Ferry menyebut bahwa perbaikan sistem hadiah dan penilaian akan mendorong klub-klub untuk meningkatkan manajemen, infrastruktur, akademi pemain muda, dan kepatuhan terhadap lisensi profesional yang ditetapkan oleh I.League maupun PSSI.
“Kami ingin klub tidak hanya berpikir soal kemenangan, tapi juga soal pengelolaan. Itu kunci agar klub kita bisa berkembang dan bersaing di level Asia,” tambah Ferry.
Perubahan ini juga selaras dengan komitmen I.League dalam menjadikan liga Indonesia sebagai salah satu kompetisi elite di kawasan Asia Tenggara.

Emtek Tetap Pegang Hak Siar, 306 Laga Disiarkan Eksklusif
Di sisi penyiaran, Emtek Group tetap dipercaya sebagai mitra resmi untuk menayangkan seluruh pertandingan BRI Super League musim 2025/2026. Sebanyak 306 pertandingan dari 18 klub akan disiarkan secara eksklusif melalui berbagai platform, yakni Indosiar, layanan streaming Vidio, televisi satelit Nex Parabola, serta kanal berita Sinpo TV.
Untuk menjangkau penonton lebih luas dan memberikan pengalaman menonton yang lebih optimal, dua slot waktu utama disediakan setiap harinya, yakni pukul 15.30 WIB dan 19.00 WIB.
Pihak Emtek menyatakan siap menyajikan tayangan dengan kualitas produksi yang lebih baik, termasuk dengan pemanfaatan teknologi terbaru untuk siaran langsung, analisis pertandingan, serta fitur interaktif bagi penonton digital.
Momen Penting Bagi Sepak Bola Nasional
Transformasi ini mendapat sambutan positif dari berbagai kalangan, termasuk pelatih, pemain, hingga pengamat sepak bola nasional. Banyak yang menilai bahwa perubahan ini adalah sinyal kuat bahwa sepak bola Indonesia sedang menuju era profesionalisme baru yang lebih terstruktur.
Langkah ini juga diharapkan mampu menarik lebih banyak investor dan sponsor untuk terlibat dalam ekosistem sepak bola Tanah Air, sekaligus memupuk budaya kompetitif yang sehat di antara klub-klub peserta. (LS)
<p>The post BRI Liga 1 Bertransformasi Menjadi BRI Super League, Hadiah Meningkat Drastis hingga 100 Persen first appeared on Tasikmalaya Ku.</p>