GBLA Memanas Jelang Duel Reuni Persib vs Kuipers dan Edo

BANDUNG Persib Bandung bersiap menghadapi Dewa United di GBLA, Jumat (21/11), dalam laga yang ikut menandai kembalinya dua mantan pilar mereka, Nick Kuipers dan Mohamad Edo Febriansah.

Persib datang dengan modal percaya diri setelah mengoleksi enam kemenangan beruntun dan bertengger di posisi keempat klasemen dengan 19 poin. Namun Dewa United yang berada di peringkat 14 dengan 10 poin tetap dianggap sebagai ancaman serius.

Bacaan Lainnya

“Tahun lalu kita kurang bagus lawan Dewa, seri dan kalah di putaran kedua,” kata Beckham Putra Nugraha. “Itu jadi motivasi tambahan. Mereka punya pemain bagus, jadi kita harus tetap waspada supaya tren positif bertahan,” tambahnya, dikutip dari laman resmi Perisb.

Sorotan utama jelas tertuju pada Kuipers dan Edo. Keduanya punya ikatan kuat dengan Bobotoh. Kuipers tampil 159 kali sejak 2019, menjadi tembok utama pertahanan PERSIB di masa kejayaannya. Edo mencatat 80 penampilan dalam dua musim dan ikut mengantar PERSIB meraih back to back juara Liga 1 2023/2024 dan 2024/2025.

Foto: dokumentasi Persib

Kini keduanya kembali menginjak rumput GBLA, tetapi berdiri di sisi yang berbeda. Secara profesional, Kuipers dan Edo siap memberikan perlawanan untuk Dewa United, seperti saat mereka menahan imbang PERSIB 1-1 di Piala Presiden 2025 di Si Jalak Harupat.

Di kubu PERSIB, mesin permainan tetap penuh. Thom Haye, Marc Klok, Uilliam Barros, Andrew Jung, Beckham, Saddil Ramdani, hingga Eliano Reijnders disiapkan untuk melanjutkan laju positif dan mempertahankan posisi di jalur papan atas.

Atmosfer GBLA diprediksi bergemuruh dengan puluhan ribu Bobotoh yang bukan hanya menyambut tim kebanggaan mereka, tetapi juga memberikan penghormatan bagi dua mantan yang pernah berjuang untuk lambang di dada.

Namun begitu wasit meniup peluit, semua cerita emosional itu akan hilang sejenak. PERSIB butuh tiga poin untuk menjaga momentum, sementara Dewa United datang dengan misi membalikkan situasi.

Pertandingan ini bukan sekadar reuni. Ini adalah duel penuh tensi, nostalgia, dan ambisi—persis seperti yang selalu disajikan GBLA ketika lampu sorotnya menyala. (LS)

Pos terkait