BANDUNG – PERSIB U-20 menatap dua laga penting kontra Borneo FC pada gim ketujuh dan kedelapan Grup B Elite Pro Academy (EPA) Super League 2025/26 dengan target sapu bersih kemenangan. Pertandingan akan berlangsung di SPOrT Jabar Arcamanik, Kota Bandung, pada Sabtu dan Minggu, 1–2 November 2025.
Maung Ngora saat ini berada di posisi ketiga klasemen sementara dengan 13 poin dari enam laga, terpaut tiga angka dari Borneo FC yang duduk di peringkat kedua. Kemenangan di kandang menjadi harga mati bagi skuad asuhan Sabrun Hanapi agar tetap menjaga peluang bersaing di papan atas.
Pelatih PERSIB U-20, Sabrun Hanapi, mengakui laga melawan Borneo FC tidak akan mudah. Selain menghadapi lawan yang sedang on fire, PERSIB U-20 juga berpotensi kehilangan dua pemain andalannya, yakni sang kapten M. Akram Albar yang masih dibekap cedera serta M. Bagus Cahaya Islami yang absen latihan karena sakit.
“Dalam beberapa hari ini kami benar-benar mempersiapkan apa yang akan ditampilkan menghadapi Borneo FC. Tim sebenarnya tidak terlalu terganggu, hanya saja ada dua pemain yang belum fit. Tapi ini hal yang normal di sepak bola, dan kami masih menunggu kondisi terakhir mereka,” ujar Sabrun, Jumat, 31 Oktober 2025.
Untuk memperkuat tim, Sabrun telah menyiapkan sejumlah pemain muda dari skuad utama PERSIB, seperti Zulkifli Lukmansyah, Athaya Zahran, dan Kevin M. Islami. Ketiganya diharapkan bisa memberikan dampak positif, baik dalam performa maupun motivasi bagi rekan-rekan setimnya di level U-20.
“Coach Bojan Hodak sudah berpesan agar mereka diberi menit bermain. Harapannya, Zul bisa terus mencetak gol, sementara Athaya dan Kevin bisa jadi contoh semangat untuk pemain lainnya,” tambahnya.
Meski mengincar kemenangan, Sabrun menegaskan timnya tak akan bermain sembrono. Ia meminta para pemain tetap menjaga keseimbangan antara menyerang dan bertahan, terutama menghadapi lini depan Borneo FC yang diperkuat tiga pemain senior dengan kecepatan tinggi.
“Karena main di rumah sendiri, tentu kami akan tampil menyerang habis-habisan. Tapi disiplin bertahan tetap jadi kunci. Kami belajar dari laga sebelumnya melawan Bali United, bagaimana pentingnya menjaga transisi dan agresivitas dalam menyerang,” pungkasnya.(***)
 
									 
											


















