SUKABUMI — Hidup memang penuh kejutan. Itulah yang dirasakan oleh Deni Dermawan (42), warga Kampung Kuta Pasir, Kelurahan Sriwidari, Kecamatan Gunung Guruh, Kota Sukabumi.
Dulu, Deni hanya seorang jukir (juru parkir) di kawasan Lapang Merdeka Sukabumi, dengan penghasilan yang tidak menentu — kadang hanya Rp15 ribu, paling tinggi Rp45 ribu per hari.
Namun kini, nasib Deni berbalik 180 derajat. Ia hidup lebih sejahtera dan tenang, setelah bergabung menjadi relawan Program Makan Bergizi Gratis (SPPG) di Mangkalaya Gunungguruh, di bawah Yayasan Tidar Biru Sejahtera.
“Saya nggak pernah menyangka, jadi relawan malah bikin hidup saya berubah. Sekarang saya punya penghasilan tetap, keluarga di rumah juga tercukupi,” ujar Deni dengan mata berkaca-kaca, mengenang masa sulitnya dahulu.
Deni yang memiliki dua anak — salah satunya kini duduk di kelas 5 SD — merasa bersyukur karena kehidupannya kini lebih terjamin.
“Dulu saya sering bingung harus pilih makan atau bayar sekolah. Sekarang alhamdulillah, semua bisa jalan,” ungkapnya haru.
Baca Juga: Baru Diaspal Sejak Zaman Belanda, Warga Kampung Erpah Sukabumi Sumringah Sambut Pengaspalan Jalan
Program SPPG Mangkalaya sendiri hadir bukan hanya memberi kesempatan kerja, tapi juga menanamkan nilai sosial dan gotong royong.
Para relawan seperti Deni ikut berperan langsung menyiapkan dan menyalurkan makanan bergizi untuk warga yang membutuhkan, terutama anak-anak dan lansia.
Kisah Deni menjadi bukti nyata bahwa kesempatan kecil bisa mengubah hidup seseorang. Dengan semangat dan kerja keras, ia bukan hanya membantu sesama, tapi juga memperbaiki nasib keluarganya sendiri.
Baca Juga: Pemkot Sukabumi dan ANRI Perkuat Sinergi, Wujudkan Sistem Kearsipan Digital Terstandar Nasional
“Kami berharap program MBG ini terus berjalan sehingga saya sebagai seorang pengangguran bisa terus bekerja dan keluarga dirumah bisa terjamin,” pungkasnya. (Ky)