SUKABUMI – Satuan Lalu Lintas atau Satlantas Polres Sukabumi terus menunjukkan komitmennya dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Salah satunya melalui program inovatif bertajuk Polantas Menyapa, yang bertujuan mempererat hubungan antara polisi dengan warga sekaligus memberikan edukasi terkait tertib berlalu lintas.
Kasat Lantas Polres Sukabumi, AKP Arif Saepul Haris, mengatakan bahwa dalam program tersebut, pihaknya turun langsung berinteraksi dengan masyarakat di berbagai unit pelayanan publik.
“Kami turun langsung ke berbagai unit layanan penting seperti BPKB, Samsat, dan lokasi cek fisik kendaraan. Inisiatif ini tidak hanya untuk membantu masyarakat secara langsung, tetapi juga untuk memperkuat hubungan humanis dan kepercayaan antara polisi dan warga,” ujarnya, Senin (30/10/2025).
Baca Juga: Aksi Brutal di Cibadak Sukabumi, Pelajar SMK jadi Korban Pembacokan Pagi Hari
Selain memberikan bantuan dan pelayanan, personel Satlantas juga memberikan edukasi dan imbauan kepada masyarakat mengenai pentingnya memahami prosedur administrasi kendaraan, termasuk pembayaran pajak.
“Masih ada masyarakat yang kebingungan ketika akan melakukan pembayaran pajak dan penyelesaian administrasi kendaraan. Melalui program ini kami bantu jelaskan agar lebih mudah dipahami,” jelas Arif.
Tidak hanya itu, pihaknya juga terus mengingatkan pentingnya kelengkapan surat-surat kendaraan dan kepatuhan terhadap aturan lalu lintas.
“Kami memberikan himbauan agar masyarakat lebih disiplin dan patuh dalam berkendara, salah satunya dengan melengkapi surat-surat kendaraan,” tambahnya.
Meski saat ini tidak dilakukan penindakan berupa tilang, Arief menegaskan bahwa masyarakat diharapkan tetap mematuhi aturan lalu lintas. “Kami berharap pengendara roda dua maupun roda empat tetap mematuhi aturan meskipun tidak ada tindakan tilang,” imbuhnya.
Baca Juga: Bupati Sukabumi Ikuti Rakor Pengendalian Inflasi 2025 Bersama Mendagri dan Menkeu Purbaya
Arif menegaskan, tindakan humanis dalam Program Polantas Menyapa bukan berarti pembiaran terhadap pelanggaran, melainkan pendekatan persuasif untuk menumbuhkan kesadaran bersama akan pentingnya keselamatan di jalan.
“Kami ingin masyarakat memahami bahwa keselamatan dalam berkendara adalah tanggung jawab bersama,” pungkasnya.
