SUKABUMI – Pekan ini, sejumlah peristiwa penting terjadi di Sukabumi dan sekitarnya. Mulai dari isu teror ketuk pintu yang menghebohkan warga di Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi hingga pengungkapan kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) warga Cisaat yang diduga dijual ke China.
Berbagai berita tersebut menjadi sorotan pembaca sepanjang pekan. Melalui rangkuman ini, sukabumiku.id menghadirkan kembali sederet berita yang paling ramai dibicarakan. Simak kilas balik peristiwa yang terjadi selama sepekan terakhir, lengkap dengan informasi terkini yang perlu Anda ketahui.
1. Penyu Mati Terdampar di Pantai Ujunggenteng
Seekor penyu dewasa ditemukan mati terdampar di Pantai Ujunggenteng, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, Minggu pagi (21/9/2025).
Penyu dengan bobot sekitar 50–70 kilogram itu pertama kali terlihat nelayan sekitar pukul 07.00 WIB, terombang-ambing ombak sebelum akhirnya terdampar di dekat Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Ujunggenteng.
Kematian penyu ini menambah daftar kasus serupa di pesisir selatan Sukabumi. Sebelumnya, pada 20 Juli 2025, seekor penyu hijau juga ditemukan mati di Pantai Minajaya, Kecamatan Surade
Baca selengkapnya di sini: Penyu Dewasa Ditemukan Mati Terdampar di Pantai Ujunggenteng
2. Sosok di Balik Teror Ketuk Pintu
Teror ketuk pintu dan jendela rumah viral di media sosial Sukabumi selama beberapa hari terakhir. Terbaru, viral postingan yang memperlihatkan sosok di balik teror ketuk pintu di Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi.
Salah seorang warganet di Facebook membagikan rekaman CCTV yang disebut terjadi di wilayah Kecamatan Sukaraja. Akun Facebook Siti Nurjanah memposting dua video yang disebut terkait teror ini.
Dua video itu diunggah pada Senin malam, 22 September 2025. Rekaman CCTV memperlihatkan sosok pria misterius yang disebut terkait dengan teror ketuk pintu di Sukaraja.
Baca selengkapnya di sini: Sosok di Balik Teror Ketuk Pintu di Sukaraja Sukabumi Terungkap? Ini Kata Warganet!
3. Satu Orang Tewas di Tambang Ilegal Lengkong Sukabumi
Insiden mematikan kembali terjadi di lahan tambang ilegal di Kabupaten Sukabumi. Seorang penambang tewas diduga karena gas beracun saat beraktivitas di tambang ilegal di Desa Tegallega, Kecamatan Lengkong.
Informasi yang diterima redaksi sukabumiku.id menyebutkan insiden itu terjadi di sebuah lubang tambang ilegal di kawasan lahan bekas perkebunan, Selasa siang (23/09/2025). Dua orang penambang jadi korban, satu diantaranya meninggal dunia.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Desa Tegallega Kecamatan Lengkong, Fuad Abdul Latif, membenarkan adanya insiden tersebut. Lokasi tambang ilegal yang merenggut korban jiwa itu berada di Blok Cigalumpit, di lahan eks perkebunan PT Sindu Agung.
Baca selengkapnya di sini: Tambang Ilegal di Lengkong Sukabumi Renggut Korban Jiwa, Seorang Tewas Diduga Keracunan Gas
4. Kerjasama Pengelolaan Wakaf Diklaim Sesuai Aturan
Kerja sama antara Pemerintah Kota (Pemkot) Sukabumi dengan nadzir wakaf dinilai telah berada di jalur yang tepat. Kolaborasi tersebut berjalan sesuai payung hukum yang berlaku, mengedepankan transparansi, dan berorientasi pada kemaslahatan masyarakat.
Hal ini ditegaskan Kepala Bagian Hukum Setda Kota Sukabumi, Yudi Pebriansyah, yang menyampaikan bahwa wakaf telah diatur jelas dalam Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004, Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2006, serta Peraturan Badan Wakaf Indonesia (BWI) Nomor 1 Tahun 2020.
Baca selengkapnya di sini: Kabag Hukum Pemkot Sukabumi Akhirnya Angkat Bicara, Klaim Kerjasama YPPDB Sudah Sesuai Aturan
5. Sesar Bayah-Salak Picu Gempa Puluhan Kali di Sukabumi
Gempa bumi berkekuatan magnitudo 4,0 mengguncang Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, pada Sabtu (20/9/2025) menjelang dini hari. Meski tergolong kecil, guncangan ini tetap menimbulkan kerusakan pada sejumlah bangunan, khususnya di Kecamatan Kabandungan.
Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Muhammad Wafid, menjelaskan gempa tersebut diperkirakan berasal dari Sesar Bayah–Salak Segmen Cianten. Hal ini didasarkan pada distribusi pusat gempa dan hasil analisis mekanisme fokus yang sesuai dengan peta patahan aktif Kabupaten Sukabumi yang diterbitkan oleh Pusat Survei Geologi tahun 2024.
Baca selengkapnya di sini: Gempa Puluhan Kali Sukabumi Dipicu Sesar Bayah-Salak, Ini Penjelasan Badan Geologi
6. 32 Siswa SMK di Palabuhanratu Keracunan MBG
Kasus keracunan akibat makanan bergizi gratis kembali mencuat di Kabupaten Sukabumi. Kali ini menimpa 32 siswa SMK Doa Bangsa Palabuhanratu pada Rabu (24/9/2025)
Kepala Puskesmas Palabuhanratu, Ade Kartini Tresnawati, mengungkapkan pihaknya menerima laporan pertama sekitar pukul 13.10 WIB. Tim tenaga kesehatan (nakes) pun langsung diterjunkan ke lokasi untuk memberikan penanganan cepat
Baca selengkapnya di sini: 32 Siswa SMK Doa Bangsa Palabuhanratu Diduga Keracunan Makanan Bergizi Gratis
7. TKW Pulang Setelah 16 Tahun Tanpa Kabar
Haru bercampur pilu menyelimuti keluarga Saodah (56), warga Kampung Nangerang RT 46/11, Desa Purasedar, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi. Setelah 16 tahun hilang kontak saat bekerja di Timur Tengah, Saodah akhirnya pulang ke kampung halaman dalam kondisi penuh luka dan kenangan kelam.
Saodah berangkat menjadi asisten rumah tangga pada April 2009. Namun, sejak itu komunikasinya dengan keluarga terputus. Ia dilarang menggunakan telepon dan surat menyurat. Bahkan, Saodah mengaku sering disiksa, diborgol, dijemur di terik matahari, hingga nyaris menjadi korban pelecehan.
Baca selengkapnya di sini: 16 Tahun Dianggap Meninggal, Saodah Akhirnya Pulang ke Sukabumi dengan Luka dan Air Mata
8. Dua Pelaku TPPO Wanita Cisaat Diringkus
Dua terduga pelaku kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) yang menimpa seorang perempuan asal Kabupaten Sukabumi berhasil ditangkap aparat kepolisian. Kedua pelaku yang merupakan kakak beradik berinisial JA dan Y ditangkap tim gabungan Polres Sukabumi Kota dan Polda Jawa Barat di wilayah Cianjur.
Kasus ini menjadi sorotan publik setelah korban bernama Reni Rahmawati (23), warga Cisaat, Kabupaten Sukabumi, diduga dijual ke China dengan modus pernikahan palsu. Saat ini, empat terduga pelaku lainnya masih dalam pengejaran polisi.
Baca selengkapnya di sini: Polisi Ringkus Kakak-Adik Pelaku TPPO Wanita Cisaat Sukabumi ke China