SUKABUMI – Ahmad Bajuri, Kepala Desa Palampai, Kecamatan Kapuas Kuala, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, baru-baru ini menjadi sorotan di media sosial.
Kisah hidupnya yang unik, terutama karena perawakan mungilnya, telah menarik perhatian ribuan warganet dan menyebarkan inspirasi.
Video yang menampilkan interaksinya dengan kepala desa lain pertama kali diunggah di TikTok pada 22 Mei 2025, dan dengan cepat menjadi viral, meraih lebih dari 800.000 penayangan.
Baca Juga : Kisah Edy Lusi Pria Ubah satu Daerah di Banyuwangi Jadi Desa Buah Naga, Kini Hasilkan Miliaran Rupiah
Dalam video tersebut, Anggi tampak ramah dan bersemangat, sebuah cerminan kepribadiannya yang dikenal luas di desanya. Lulusan pondok pesantren ini tidak hanya dikenal karena keramahannya, tetapi juga karena kisah-kisah menarik yang ia alami akibat postur tubuhnya.
Sebagai seorang yang bertubuh mungil, Ahmad Bajuri memiliki segudang cerita tentang pengalamannya sering dikira anak kecil.
Kejadian ini bahkan sudah sering ia alami jauh sebelum dirinya menjabat sebagai kades. Salah satu kisah yang paling dikenang, adalah saat ia ditolak masuk ke ruangan rumah sakit di Banjarmasin.
Baca Juga : Menjelang Libur Sekolah, Wisata Cakrawala Sukabumi Jadi Pilihan Favorit Keluarga
Kala itu, ia sedang menemani kakaknya yang akan melahirkan. Satpam rumah sakit, melihat perawakannya, langsung mengira ia adalah anak kecil dan melarangnya masuk ke area perawatan dewasa.
Keponakannya lah yang harus turun tangan menjelaskan kepada satpam, bahwa Ahmad Bajuri sudah dewasa dan memiliki Kartu Tanda Penduduk.
Kejadian serupa kembali terulang saat ia sudah menjabat sebagai kepala desa. Ketika mengantar salah seorang warganya yang sakit ke rumah sakit, ia kembali dikira anak kecil oleh petugas.
Baca Juga : Rahasia Benny Santoso, Menyulap Tempe Biasa Menjadi Produk Mewah Berkelas
Beruntung, ada petugas rumah sakit yang mengenalnya sehingga ia akhirnya diizinkan masuk. Pengalaman-pengalaman ini menjadi bagian tak terpisahkan dari perjalanan hidupnya, yang selalu ia hadapi dengan senyuman dan kebijaksanaan.
Selain itu, Ia juga merasa bahwa perawakan mungilnya justru mempermudah dirinya, untuk terhubung dan berinteraksi dengan orang-orang dari berbagai kalangan usia.
Video viral yang mengangkat kisahnya, diambil saat pertemuan koordinasi kepala desa se-Kalimantan Tengah di Palangkaraya. Bajuri menyampaikan terima kasih kepada Lusiam, Kepala Desa dari Kabupaten Tulang Pisau, yang telah membuat konten tersebut.
Anggi berharap video viral tentang dirinya ini dapat memberikan manfaat bagi banyak orang. Filosofi ini sejalan dengan ajaran gurunya di pondok pesantren, yaitu “Khoirunnas anfauhum linnas,” yang berarti sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia.
Untuk mewujudkan prinsip ini, Ahmad Bajuri berencana untuk mengembangkan akun media sosialnya. Ia juga berjanji akan menyumbangkan 100 persen hasil dari akun media sosialnya, untuk pembangunan desa.
Hal ini dilakukannya agar dana tersebut dapat benar-benar bermanfaat bagi banyak orang, sesuai dengan pesan dari almarhum guru pimpinan pondok pesantrennya.
Kisah Ahmad Bajuri adalah bukti nyata bahwa semangat, dedikasi, dan hati yang tulus dapat mengatasi segala bentuk keterbatasan fisik, menjadikannya inspirasi bagi banyak orang.(Sei)
The post Kisah Ahmad Bajuri Kades Mungil dari Kalimantan, Sempat Diusir RS Gegara Dikira Anak Kecil first appeared on Sukabumi Ku.